SDN Kadokan 2 akan di relokasi

Para siswa
SDN 2 Kadokan, Kecamatan
Grogol, Sukoharjo, akan
direlokasi ke SDN 1
Kadokan mulai tahun depan.
Pasalnya
siswa yang
bersekolah di SDN 1
Kadokan hingga kini masih
kurang. Sedangkan SDN 2
Kadokan nantinya akan
dipindah lokasinya ke SDN
Plalan, Desa Kadokan.

Gagasan tersebut muncul
setelah sejumlah anggota
Komisi IV DPRD Sukoharjo
ke sekolah tersebut. Wakil
Ketua Komisi IV DPRD
Sukoharjo, Sukardi Budi
Martono, mengatakan
warga Dukuh Plalan, Desa
Kadokan, awalnya
mengeluhkan tidak adanya
sekolah yang dekat dengan
permukiman penduduk.
Satu-satunya sekolah yang
dekat dengan dukuh
tersebut yakni
SDN
Plalan.

Sekolah
terdekat di wilayah
Sukoharjo, yakni hanya SDN
1 Kadokan dan SDN 2
Kadokan. Bila bersekolah,
lanjutnya, siswa harus
melalui wilayah Joyotakan,
Kecamatan Serengan, Solo,
terlebih dahulu.
Namun, sambungnya, SDN
Plalan itu bukan dikelola
oleh Pemkab Sukoharjo,
melainkan oleh Pemkot
Solo. “Jadi warga Plalan itu
susah kalau mau
menyekolahkan anaknya,
sebab SDN Plalan itu untuk
sekolah anak warga Solo.
Sementara Pemkot Solo
tidak memperbolehkan
siswa di luar Solo untuk
bersekolah di sana,” ujar
Budi. Pasalnya, SDN Plalan
itu adalah sekolah bagi
siswa dari keluarga miskin
di Solo. Para siswa yang
bersekolah di SDN Plalan
digratiskan
oleh
Pemkot Solo untuk
fasilitas SPP, uang saku,
buku dan sebagainya.
“Padahal di Plalan ada
sekitar 600 KK. Jadi warga
menghendaki di Dukuh
Plalan itu didirikan SD
namun dikelola oleh
Pemkab Sukoharjo,”
paparnya.
Beberapa waktu
sebelumnya, sambung dia,
warga Dukuh Plalan sempat
protes karena SDN Plalan
yang nyata-nyata berada di
wilayah Sukoharjo, justru
dimanfaatkan oleh warga
Solo. Karena mendapatkan
protes, sambung Budi, saat
ini SDN Plalan sudah tidak
digunakan lagi oleh Pemkot
Solo. “Kasihan warga
Plalan, sudah menjadi
langganan banjir, mereka
tidak
mendapatkan
fasilitas pula.
Karena itu kami meninjau
ke sana untuk
mendengarkan aspirasi
warga,” terang Budi.

Tahun depan, imbuh Budi,
pihaknya menganggarkan
Rp770 juta untuk
pembangunan tujuh ruang,
yang terdiri atas enam
ruang kelas dan satu ruang
kantor.

Rencananya di
lokasi seluas 3.500 meter
persegi itu akan dibangun
SD Plalan. “Itu tanah kas
desa, jadi nanti tinggal
dianggarkan pembangunan
gedungnya,” ujar Budi.

Tinggalkan komentar